Batu Kerikil Dapat Menahan Keinginan untuk BAB, Benarkah?
Gb Ilustrasi kebelet BAB |
Sahabat Cilegonpedia, orang tua kita dulu mempunyai kepercayaan yang sampai sekarang masih diyakini oleh sebagian masyarakat di pulau Jawa khususnya di Cilegon Banten yaitu mitos bahwa batu kerikil dapat menahan keinginan untuk BAB dalam kondisi tertentu. kalau dilihat dari segi ilmu kesehatan atau kedokteran sepertinya suatu hal yang mustahil, tidak ada kaitannya sama sekali antara batu kerikil dengan proses BAB, tapi kenapa bagi mereka yang meyakini hal itu benar-benar terjadi? mari kita simak tiga contoh berikut ini yang sedikitnya bisa membantu untuk menjawab pertanyaan diatas.
Pada masa kanak-kanak pernah suatu ketika dalam suatu permainan tradisional yaitu main kelereng sedang asyik-asyiknya bermain dengan teman-teman, eh tiba-tiba kebelet BAB, sebenarnya rumahnya tidak jauh dari tempat bermain tapi kalau ditinggal otomatis mengundurkan diri dan kelereng yang sudah dipasang bakal hilang begitu saja, sayang kan? namun kalau ditahan maka mainnya pasti tidak bisa konsentrasi karena kondisi kebelet tadi, dalam kebingungan itu ada salah satu teman menganjurkan untuk mengantongi batu kerikil beberapa biji dikantong celana, saya ikuti saran teman itu, tidak spontan sih tapi lambat laun keinginan untuk BAB itu sirna entah kemana.
Pada masa kanak-kanak pernah suatu ketika dalam suatu permainan tradisional yaitu main kelereng sedang asyik-asyiknya bermain dengan teman-teman, eh tiba-tiba kebelet BAB, sebenarnya rumahnya tidak jauh dari tempat bermain tapi kalau ditinggal otomatis mengundurkan diri dan kelereng yang sudah dipasang bakal hilang begitu saja, sayang kan? namun kalau ditahan maka mainnya pasti tidak bisa konsentrasi karena kondisi kebelet tadi, dalam kebingungan itu ada salah satu teman menganjurkan untuk mengantongi batu kerikil beberapa biji dikantong celana, saya ikuti saran teman itu, tidak spontan sih tapi lambat laun keinginan untuk BAB itu sirna entah kemana.
Dewasa ini, saya dan kawan-kawan sedang berkunjung ke Islamic book Fair (IBF) di Jakarta, kecapean habis muter-muter salah satu teman tiba-tiba kebelet BAB, dicarinyalah toilet yang kosong tidak ketemu-ketemu akhirnya ia kantongi batu kerikil beberapa biji dikantong celananya, singkat cerita rasa ingin kebeletnya berangsur-angsur berhenti, sehingga kami bisa meneruskan belanja buku dengan tenang.
Pernah juga mendengar cerita dari seseorang yang waktu kecil kalau lagi kebelet BAB hanya dengan mengantongi batu kerikil saja maka keinginan untuk BAB jadi hilang, tapi sekarang saat usia beranjak dewasa cara yang dipakai waktu kecil itu tidak ampuh lagi karena otaknya sudah mulai kritis (otak kirinya bermain). Masa sih batu kerikil bisa menahan kebelet BAB? Apa hubungannya? dan bermacam pertanyaan yang membuat ia seperti tidak percaya dengan apa yang pernah ia lakukan waktu kecil itu. Sekarang saat ia kebelet BAB dalam suatu perjalanan kemudian ia kantongi batu kerikil untuk menahan rasa kebelet itu ternyata sudah tidak ampuh lagi, ia harus cari tempat untuk membuang hajatnya.
Dari cerita diatas dapat kita simpulkan, batu kerikil dapat menahan keinginan untuk BAB, bisa benar bisa juga tidak tergantung sugestinya, jadi bisa tidaknya sebenarnya bukan pada batunya melainkan pada kekuatan sugestinya. Orang tua kita dulu tidak paham dengan istilah sugesti tapi secara tidak langsung mereka telah menanamkan sugesti dalam bentuk ucapan, “kalau sedang kebelet BAB tapi dalam kondisi yang tidak memungkinkan maka kantongilah batu kerikil niscaya keinginan untuk BAB itu akan hilang”. Dan orang-orang yang mendengar itu langsung meyakininya maka benar-benar terjadi. Kira-kira begitulah perkiraan saya, tapi bisa jadi perkiraan saya ini belum benar.
Apakah tidak termasuk Syirik mempercayai batu kerikil berfaedah mampu menahan BAB?
Ini bukan masalah syirik atau bukan, ini kaitannya dengan media sugesti sama halnya dengan memakai jam tangan atau kacamata, kalau pakai jam tangan atau kacamata ada perasaan tambah PD karena terasa gagah ketimbang tidak pakai jam tangan/kacamata, itu sugesti padahal saat pakai atau tidak pakai jam tangan/kacamata wajahnya tetap tidak berubah, yang berubah adalah perasaannya ia lebih baik saja karena sudah tersugesti alat tersebut. Begitu juga dengan batu kerikil tadi karena dalam mengantongi batu kerikil itu tidak ada niatan menjadikan batu itu sebagai batu ajaib atau diistimewakan, digunakan hanya sebagai media sugesti jadi menurut kami sah-sah saja, bahkan setelah digunakan batu itu boleh dibuang kemana saja, asalkan jangan dilemparkan ke atas pohon mangga tetangga, itumah nyuri namanya. He…itu yang disebut kebablasan Sahabat Cilegonpedia.
Wallahu'alam...
Wallahu'alam...
by. Admin
0 Response to "Batu Kerikil Dapat Menahan Keinginan untuk BAB, Benarkah?"
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Membaca Artikel di Website www.cilegonpedia.com, Silahkan Tinggalkan Komentar